Memaknai Hari Pahlawan

Diposting oleh Rizal Ardiansyah on 11/12/2007 07:47:00 PM komentar (3)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya yang telah berkorban nyawa dan harta demi memajukan negerinya dan membebaskan negerinya dari segala penjajahan yang merugikan negara beserta rakyatnya. Inilah sebab dirayakannya hari pahlawan pada tiap tanggal 10 November di Indonesia. Dirayakannya hari pahlawan pada tanggal 10 November tiap tahunnya karena menhormati kegigihan arek-arek Surabaya yang berani melawan penjajah pada tanggal 10 November 1945 yang berhasil membunuh Jendral A.W.S Mallaby yang dikenal sebagai singa dari gurun. Tapi dirayakannya hari pahlawan ini belum tentu memperbaiki kualitas hidup para veteran-veteran perang dan para mantan pejuang yang telah berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan dari tangan sekutu dengan bersusah payah. Benar, banyak para veteran perang dan mantan pejuang yang sedang menikmati masa tuanya dengan dibalut kemiskinan. Lihat saja banyak para veteran perang dan mantan pejuang berusaha apa adanya untuk melanjutkan hidup. Juga, pada tanggal 11 November 2007 kemarin, para mantan veteran perang Timor Leste mengadakan unjuk rasa untuk meminta kesejahteraan yang selama ini sangat didambakan. Mungkin mata pemerintah sedang tertutup. Mereka yang sedang duduk diatas sedang mengurusi masalah lain seperti korupsi yang semakin merajalela, narkoba, hukum di Indonesia yang semakin terpuruk, masalah gunung kelud dan krakatau, sampai masalah Lumpur Sidoarjo yang sedang tidak bisa terkendali. Seharusnya pemerintah memberi uang pensiunan, uang santunan kalau bisa mungkin diberikan rumah dinas kepada para mantan veteran perang tersebut. Kesejahteraan yang kurang juga dialami para pahlawan negeri di dalam bidang olahraga. Ada seorang atlet tinju yang sangat berprestasi di waktu kejayaannya dipuja-puja tapi sekarang malah mungkin bisa dibilang ditelantarkan. Coba bayangkan petinju tadi sampai-sampai menjual sabuk emas tinjunya yang diraihnya dengan perjuangan yang susah payah hanya untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari. Rumahnya saja mengontrak. Itulah tadi potret-potret para pahlawan-pahlawan yang ditelantarkan oleh negara yang seolah-olah lupa apa yang telah dilakukan orang-orang tersebut untuk negara tercinta. Janganlah merayakan hari pahlawan ini dengan berhura-hura dengan mengadakan konser musik besar-besaran. Percuma mengadakan konser musik besar-besaran tapi jasa para pahlawan tempo dulu dilupakan dan dibiarkan berlalu. Katanya negara kita ini negara besar ? tapi kepada jasa para pahlawannya saja lupa bagaimana bangsa ini bisa besar kalau kelakuan ini masih saja dilakukan pada tiap hari-harinya. Cobalah negara kita ini mencontoh negara-negara besar seperti negara Jepang dan Inggris. Di negara itu menghormati jasa para pahlawannya sampai-sampai telah menjadi semboyan negara tersebut.